Kabel Tahan Api
1) Pengertian dan Tujuan
Kabel tahan api memainkan peran penting dalam memastikan keselamatan dalam berbagai aplikasi kelistrikan. Tahan api mengacu pada kemampuan untuk memperlambat dan membatasi penyebaran api di sepanjang kabel dan kabel, mencegah api meluas. Saat dinyalakan, kabel jenis ini memiliki sifat pemadaman sendiri yang luar biasa. Karakteristik ini penting dalam mengurangi risiko penyebaran api dan menyebabkan kerusakan besar.
2) Klasifikasi
Menurut standar eksperimental nasional (GB12666-99), kabel tahan api dibagi menjadi tiga tingkatan: ZRA, ZRB, dan ZRC. Dalam penamaan produk secara umum, ZRA sering diwakili oleh GZR, yang dikenal sebagai kabel tahan api tinggi, kabel penghalang oksigen, atau kabel penghalang oksigen tahan api tinggi. ZRC biasanya direpresentasikan sebagai ZR pada produk tahan api secara umum.
3) Karakteristik
Kabel tahan api tidak hanya memiliki kemampuan pemadaman sendiri tetapi juga menjaga sifat listrik, fisik, dan kimia kabel biasa. Artinya, perangkat tersebut tetap dapat menjalankan fungsi yang dimaksudkan sambil memberikan lapisan keamanan tambahan. Kabel tahan api bebas halogen menawarkan keunggulan tambahan seperti toksisitas rendah, emisi asap rendah, dan bebas halogen. Dibandingkan dengan kabel tahan api yang mengandung halogen, kabel ini lebih ramah lingkungan dan lebih kecil risikonya bagi kesehatan manusia.
4) Teknologi Tahan Api Penghalang Oksigen
Teknologi penghambat api penghalang oksigen merupakan kemajuan signifikan dalam keamanan kabel. Ini melibatkan pengisian lapisan hidrat logam anorganik antara inti isolasi kabel dan selubung luar kabel. Zat koloid putih anorganik, tidak beracun, tidak berbau, dan bebas halogen ini meningkatkan sifat tahan api pada kabel. Dengan menggunakan teknologi ini, kabel dapat dibuat tahan api Kelas A tanpa mengubah struktur kabel dan parameter material aslinya. Hal ini membuatnya berlaku untuk kabel listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi, kabel kontrol, dan kabel komunikasi.
Kabel Tahan Api
1) Definisi dan Kemampuan
Kabel tahan api dirancang untuk menjaga integritas sirkuit dan terus beroperasi selama jangka waktu tertentu meskipun ada nyala api. Kemampuan untuk memasok listrik selama jangka waktu tertentu jika terjadi kebakaran sangat penting untuk aplikasi kritis di mana listrik yang tidak terputus sangat penting untuk keselamatan dan pengoperasian.
2) Klasifikasi
Sesuai dengan standar eksperimental nasional (GB12666-99), kabel tahan api dibagi menjadi dua tingkatan: NHA dan NHB. Dalam penamaan produk secara umum, NHA biasanya diwakili oleh GNH yang dikenal dengan kabel tahan api tinggi. NHB dinyatakan sebagai NH dalam produk tahan api umum.
3) Fungsi dan Perbandingan
Kabel tahan api dapat bekerja terus menerus saat terkena api, mengalirkan arus dan sinyal. Sebaliknya, kabel tahan api akan berhenti bekerja dengan cepat jika terjadi kebakaran dan fungsi utamanya adalah tahan api dan dapat padam sendiri. Kabel tahan api dirancang untuk beroperasi secara normal selama 180 menit selama pembakaran api pada suhu 750~800 derajat.
4) Konstruksi dan Kinerjace
Kabel tahan api dibuat dengan tembaga sebagai inti konduktor, tabung tembaga mulus sebagai selubungnya, dan mineral magnesium oksida anorganik sebagai bahan insulasi. Karena konstruksinya yang unik hanya menggunakan bahan anorganik, seluruh kabel tahan api tidak mudah terbakar atau tahan api. Ia memiliki kemampuan luar biasa untuk menahan api. Pengujian menunjukkan bahwa ketika kabel dibakar pada suhu 800~900 derajat selama 2 jam, kabel tetap dalam kondisi baik dan dapat terus beroperasi secara normal setelah dinyalakan selama 30 menit. Umumnya, suhu kerja normal adalah 250 derajat, memastikan pengoperasian yang aman dan andal.